Senin, 15 September 2008

Selamat Jalan Pak Tursandi

SELAMAT JALAN PAK TURSANDI

Oleh : Yosef P. Koton

Sehari sebelum dilantiknya Penjabat Gubernur Tursandi Alwi, tanggal 15 Pebruari 2001 tulisan opini penulis berjudul Matoduwolo Penjabat Gubernur Gorontalo dimuat di Harian Gorontalo. Berdasarkan tulisan opini tersebut, maka penulis merasa terbebani untuk menulis lagi sebagai ucapan perpisahan dengan Gubernur pertama Gorontalo, walapun didepan kata Gubernur ditambahkan kata penjabat tetapi substansinya beda-beda tipis dengan Gubernur definitif.

Setelah dilantik, Pak Tursandi ke Gorontalo yang bersamaan dengan itu pula Gorontalo sedang dilanda musibah banjir, sehingga nama Tursandi diplesetkan menjadi Torsandung aer. Kata orang-orang tua saat itu hal ini menandakan Tursandi yang akan menjadi Khalifah di Gorontalo ini bertangan dingin. Kata Orang-orang tua di Gorontalo ini, kelak setelah tugas Tursandi berakhir memang benar-benar terbukti.

Tursandi yang bertangan dingin telah berhasil melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya tanpa menimbulkan gejolak-gejolak dan penentangan yang berarti dari masyarakat. Tursandi tanpa neko-neko berhasil menyelesaikan tugasnya sesuai aturan dan norma-norma standar yang sudah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan karena Tursandi dapat mengendalikan dirinya yang mungkin bagi pemimpin lainnya agak susah untuk dilakukan yaitu interest pribadi, golongan tertentu dan berdiri ditengah-tengah tanpa ada pemihakan. Dengan demikian Tursandi telah membuktikan bahwa dirinya benar-benar sebagai fasilitator yang ulung.

Keberhasilan dan tugas-tugas Tursandi yang dapat diselesaikan dengan baik untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo dalam waktu yang singkat antara lainnya yang dapat disebutkan adalah tertatanya dan berfungsinya perangkat pemerintah daerah, terbentuknya DPRD Provinsi Gorontalo, tersusun dan terlaksananya APBD Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2001, terbentuknya lambang Provinsi Gorontalo, tersusunnya draft Pola Dasar Pembangunan Provinsi Gorontalo, tersosialisasinya keberadaan Provinsi Gorontalo dengan tersusunnya Profil Provinsi Gorontalo, potensi dan peluang investasinya yang dinilai sebagai presentase terbaik pada acara Governor’s Forum, Agro dan Expo 2001 di Jakarta sehingga dimintakan untuk dikirimkan ke seluruh Provinsi di Indonesia, berfungsinya penggunaan transportasi Udara dengan Merpati dan Bouraq, berfungsinya penggunaan transpotasi laut dengan kapal peti kemas serta terpilihnya Gubernur definitif yang pertama.

Keberhasilan Tursandi ini dicapai tidak semudah membalik telapak tangan tetapi melalui proses perjuangan dan kerja yang keras. Bandingkan dengan Provinsi terbaru lainnya; Bangka Belitung, Banten dan Maluku Utara. Keberhasilan Tursandi juga karena adanya dukungan dari seluruh masyarakat Gorontalo yang terkenal sebagai masyarakat yang beradat dengan prinsip; Adat bersedi Syara’, Syara’ bersendi Kitabullah, masyarakatnya yang taat dan menurut kepada Khalifah yang memimpinnya. Keberhasilan Tursandi ini disamping dukungan dari masyarakat juga karena faktor Tursandi sendiri yang mempunyai jaringan kerja dan hubungan yang luas di Jakarta. Selain itu pula informasi dari Jakarta dengan cepat disampaikan ke Gorontalo.

Tursandi telah berhasil mengantarkan Provinsi terbungsu ini pada gerbang pemerintahan yang definitif, meletakan pondasi yang kokoh yang standar dalam waktu yang singkat untuk dilanjutkan oleh pemerintahan yang definitif. Tursandi merupakan rahmat yang patut disyukuri keberadaannya untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo. Nama Tursandi telah tercatat dalam sejarah Provinsi Gorontalo yang akan selalu dikenang dan tak akan pernah terlupakan oleh masyarakat Gorontalo. Nama Tursandi akan semakin tersanjung bila kelak dikemudian hari cita-cita awal pembentukan Provinsi Gorontalo ini terwujud dengan sukses. Oleh karenanya bantuan dan dukungan Pak Tursandi dari Jakarta masih sangat dibutuhkan walaupun tidak menjabat lagi sebagai Gubernur.

Keberhasilan mewujudkan cita-cita awal pembentukan Provinsi Gorontalo perjalanannya yang harus dilewati masih sangat panjang. Karena jalan yang akan ditempuh belum pernah dilewati sebelumnya maka jalan yang ditemui tidak seperti apa yang dibayangkan sebelumnya; lurus, berliku-liku, mendaki, menurun, licin, berlubang-lubang, berbatu-batu, berlumpur, disebelah kiri jalan ada gunung, disebelah kanan ada jurang. Yang kesemuanya itu merupakan hambatan, rintangan dan tantangan yang harus ditempuh dan dilewati sehingga selamat sampai ke tujuan mencapai cita-cita yang mulia pembentukan Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu semangat, kemampuan, kinerja dan profil seperti Tursandi kedepan masih sangat dibutuhkan untuk memimpin Provinsi Gorontalo sehingga dengan segera dapat mencapai Gorontalo yang maju dan mandiri.

Terima kasih Pak Tursandi, selamat jalan, doa kami bersamamu, berkah dan sukses menyertaimu.

Matoduwolo Gubernur Definitif

Dengan terpilihnya Ir. Fadel Muhammad sebagai Gubernur yang kedua atau Gubernur definitif yang pertama di Provinsi Gorontalo, maka Provinsi Gorontalo terbungsu ini memasuki era baru dalam langkah pastinya mewujudkan cita-cita awal pembentukan Provinsi ini. Harapan untuk meraih kemajuan dan kesuksesan lima tahun ke depan diletakan di pundak Pak Fadel Muhammad dan Pak Gusnar Ismail. Keduanya berlatar belakang sarjana teknis, yang satunya alumnus sarjana Teknik ITB dari Pulau Jawa dikenal sebagai pengusaha dan yang satunya alumnus sarjana pertanian UNSRAT Manado dikenal sebagi Birokrat. Dilihat dari latar belakang kesarjanaan, pekerjaan, tempat tinggal sebelumnya yang dihubungkan dengan usia keduanya yang relatif muda, energik dan kebutuhan daerah maka pasangan ini secara kasat mata sungguh sangat padu dan serasi.

Masalah kepailitan dan kurang berkontribusinya Pak Fadel pada saat perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo janganlah menjadi hambatan untuk mendukung Gubernur definitif yang pertama ini. Masih banyak nilai positif lainnya yang dimiliki Pak Fadel yang dapat mensukseskan kepemimpinanya lima tahun kedepan. Antara lainnya yang dapat disebutkan adalah kedekatannya dengan Ketua DPR RI, Ir. Akbar Tanjung dan Menko Kesejahteraan Rakyat, Yusuf Kalla dan pengusaha sukses lainnya. Kepailitan dan kurang berkontribusinya pada saat perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo kiranya menjadi cambuk bagi Pak Fadel untuk meningkatkan kinerjanya dalam pengabdiannya untuk mencapai hasil yang terbaik bagi Provinsi terbungsu ini.

Pengembangan dan perluasan landasan lapangan udara Jalaluddin, peningkatan pembangunan pelabuhan Anggrek dan pelabuhan Kota Gorontalo, pembangunan pelabuhan Peti Kemas, pembangunan waduk Dumbaya Bulan dan pengubahan status IKIP Gorontalo menjadi Universitas merupakan kebutuhan dasar yang sudah diidentifikasi Pak Fadel dengan tepat untuk segera direalisasikan pada tahun-tahun awal kepemimpinannya.

Program peningkatan dan pengembangan pertanian dimana terdapat lahan kering seluas 312.138,81 Ha (73 %) yang belum dimanfaatkan, disamping itu sebanyak 57 % penduduk Provinsi Gorontalo bermata pencaharian pertanian sangat efektif untuk diberdayakan dalam rangka peningkatan PDRB, kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan daerah. Demikian pula dengan program peningkatan dan pengembangan perikanan dimana potensi produksi yang belum dimanfaatkan sebanyak 75,95 %. Peningkatan dan pengembangan kedua sektor pembangunan ini sangat berpengaruh nyata bagi kemajuan dan kemandirian Provinsi Gorontalo kedepan dan Pak Fadel sudah berkomitmen untuk memprioritaskannya.

Matoduwolo, selamat bekerja, semoga sukses.

Tidak ada komentar: